Jasa Foto Di Cimahi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya sosial media.
Post
Cara Menggunakan Aturan Sepertiga dan Rasio Emas dalam Fotografi
Read More
Jasa Foto Di Bandung
Apakah yang dimaksud Aturan Sepertiga dan Rasio Emas, dan bagaimana pengaruhnyaterhadap foto? Terdapat banyak teknik komposisi yang berbeda dalam fotografi, tetapi dengan mempelajari bagaimana cara menggunakan dua teknik dasar ini, akan membantu meningkatkan pemotretan Anda dari segi estetika. Simak infografis yang mudah diikuti ini dan pelajari cara menghasilkan foto yang indah dengan beberapa kiat sederhana ini.
10 Kiat untuk Fotografer Khusus Pernikahan
Read More
Jasa Foto Di Bandung
10 Kiat untuk Fotografer Khusus Pernikahan
Bayangkan ketika pintu terbuka, dan ribuan orang memasuki lokasi acara. Sinar lampu terang benderang. Musik menggelegar. Hingga tamu yang semakin riuh. Apa yang harus Anda lakukan? Dari mana Anda harus memulainya? Anda melihat pengantin pria melambai dari kejauhan dan mulai berjalan dengan cepat ke arah Anda. Dengan perencanaan dan pengetahuan yang tepat, sebuah acara pernikahan bisa menjadi ajang yang efektif untuk mengembangkan portofolio fotografi Anda. Berikut sejumlah kiat untuk memandu Anda.
#1 Kenali pasangan pengantinnya.
Hal ini menjadi prioritas pertama karena merupakan yang paling penting. Semuanya berpusat pada pengantin pria dan wanita. Dengan mengenal mereka lebih dekat, Anda akan dapat memahami kebutuhan dan keinginan mereka dengan sepenuhnya. Mereka juga cenderung menjadi lebih terbuka dengan Anda. Rasa nyaman akan menghasilkan foto terbaik!
#2 Pahami gaya foto mereka.
Posisikan diri Anda untuk mengabadikan temanya secara tepat. Dengan demikian, setiap jepretan akan benar-benar mencerminkan kepribadian pasangan pengantin tersebut – inilah yang harus menjadi sasaran utama setiap fotografer pernikahan.
#3 Kenali para tamu undangan.
Mengenal para tamu di acara berarti membangun fondasi yang kuat untuk keberhasilan pemotretan Anda. Kenali wajah-wajah orang penting, termasuk namanya dan ingatlah kapan mereka akan berada di mana. Penguasaan Anda seperti 'mata-mata' tersebut akan terasa manfaatnya di saat Anda ada pada posisi dan waktu yang tepat untuk mendapatkan sebuah jepretan yang sempurna.
#4 Pelajari terlebih dahulu lokasi acara.
Kuasai ruang-ruang di lokasi acara. Carilah sudut-sudut pemotretan yang memungkinkan dan penempatan posisi yang strategis agar terhindar dari lampu sorot namun tetap berada di tengah-tengah keseruan acara. Fotografer yang datang lebih awal selalu mendapatkan momen-momen terbaik.
Temukan inspirasi lokasi DI SINI
#5 Buatlah daftar pemotretan.
Dengan rencana pertempuran di tangan, Anda akan diuntungkan saat pernikahan berlangsung seru. Hafal urutan prosesi pernikahannya, dan ingat di mana Anda harus berada di tiap segmen acara. Perhatikan setiap permintaan khusus dari pasangan pengantin dan masukkan dalam rencana pemotretan Anda.
#6 Ambil foto sebanyak-banyaknya.
Anda tentu tidak mau kehabisan pilihan. Semakin banyak foto yang Anda miliki, semakin banyak pula pilihan Anda saat memasuki tahap pengeditan. Manfaatkan Mode Pemotretan Kontinu, karena dengan mode ini Anda akan mendapatkan jepretan foto yang banyak dari setiap momen. Gunakan mode ini untuk memotret semua momen penting seperti tembakan kembang api, penukaran cincin, atau momen berkesan lainnya.
#7 Selalu memotret dalam format raw.
Ketika berbicara tentang tahap pengeditan, memotret dalam format raw akan menjadikan proses pengeditan jauh lebih efisien dan tampak persis seperti yang Anda jepret di saat acara. Ketika Anda memotret gambar RAW, Anda lebih leluasa mengatur tampilan gambar Anda. Dalam pemotretan pernikahan, segala sesuatu berlangsung sangat cepat sehingga berpotensi mengakibatkan gambar yang terlalu terang atau terlalu gelap. Dengan pemotretan RAW, Anda dapat mengoreksi foto tersebut dengan mudah tanpa mengorbankan kualitasnya.
Inilah sejumlah teknik berguna untuk pemrosesan gambar RAW di dalam kamera.
#8 Teruslah berpindah.
Jika Anda memotret hanya dari satu titik, semua hasil foto Anda akan terlihat mirip satu sama lain. Ciptakan jepretan yang lebih dinamis dengan sudut-sudut dan latar belakang berbeda , dari berbagai titik berbeda di seputaran lokasi acara.
Kiat: Gunakan kreativitas Anda dan selalu perhatikan kondisi pencahayaan saat Anda berpindah lokasi, atur kamera Anda pada Mode Shutter Priority untuk menghindari hasil foto kabur/berbayang.
Pelajari lebih lanjut tentang dasar-dasar kamera untuk menambah keahlian fotografi Anda.
#9 Tampil layaknya seorang pro.
Fokuskan pada pekerjaan Anda untuk memberikan kepuasan bagi pasangan pengantin lewat foto-foto jepretan Anda. Setiap tamu adalah klien berpotensi. Jadi, ciptakan kesan yang tidak mudah dilupakan.
#10 Bermitralah!
Anda tidak perlu memotret keseluruhan acara sendirian. Dengan adanya fotografer lain di titik lokasi acara yang berbeda, Anda bisa lebih bebas dan tenang untuk memusatkan perhatian pada setiap jepretan. Tak lagi perlu terburu-buru bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Anda bisa berdiam di satu tempat dan menunggu momen yang tepat.
Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis di bidang fotografi pernikahan, simak artikel ini untuk mendapatkan pengetahuan dasarnya.
Anda dapat mengunduh salinan infografik ini di sini.
Fotografi Pernikahan
Read More
Jasa Foto Di Bandung
Fotografi Pernikahan di Dalam Ruangan dengan Cahaya yang Tersedia: 3 Teknik Sederhana
Pernikahan adalah peristiwa kehidupan yang sangat penting, yang merekam dan merayakan menyatunyasepasang insan. Pada saat yang sama, peristiwa ini juga merupakan peluang berfoto untuk mengabadikan bidikan dalam suatu tatanan yang sama sekali berbeda dari kehidupan kita sehari-hari. Jika Anda merasa bingung untuk memulainya, maukah Anda mencoba ketiga teknik yang diuraikan di bawah ini oleh fotografer pernikahan yang berpengalaman, Takenao Anzawa? Dengan hanya menggunakan sejumlah elemen yang ada di lingkungan sekitar, semua teknik ini mudah untuk dikuasai, dan juga sangat bagus untuk memperbaiki keterampilan fotografi Anda. (Dilaporkan oleh Takenao Anzawa)1. Cahaya alami dari jendela agar terlihat wajar
EOS-1D X/ EF70-200mm f/2.8L USM/ FL: 70mm/ Shutter-priority AE (f/6.3, 1/100 det., EV+1,7)/ ISO 800/ WB: 4316K
*Dibidik hanya dengan cahaya sekitar
Diagram pencahayaan
Cuaca mendung = cahaya lebih lembut
Potret seluruh tubuh sang pengantin wanita yang mengenakan gaun pengantinnya dibidik dengan menggunakan cahaya alami yang sinarnya menembus jendela besar di dalam ruangan. Saat itu cuaca mendung di luar, sehingga pencahayaan lebih lembut daripada biasanya pada hari yang cerah. Situasi seperti ini menghasilkan nada yang lebih halus. Rona kuning plafon dan dinding di aula acara pernikahan telah menciptakan suasana hangat bersama dengan cahaya matahari.
Saran berpose: Cara membuat wajah terlihat lebih tajam
Saya memilih untuk mengabadikan sang pengantin wanita dari sudut rendah untuk menyertakan lampu kandil kristal di belakang bingkai. Sudut rendah bisa membuat wajah terlihat lebih bulat, khususnya jika kepala menengadah ke atas. Minta subjek untuk menurunkan sedikit dagunya: Hal ini membuat wajah terlihat lebih tajam dan lebih berlekuk.
Ketahui selengkapnya tentang menata pose wajah subjek yang akan dipotret dalam:
2. Ada kalanya, yang Anda perlukan hanyalah lampu kandil kristal
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Manual exposure (f/4, 1/30 det.)/ ISO 1250
*Dibidik hanya dengan cahaya sekitar
Diagram pencahayaan
Apabila Anda melihat suatu situasi yang ideal, cobalah manfaatkan
Foto ini diambil di dalam ruangan staf. Bidikan ini tanpa direncanakan, karena saya tertarik dengan keindahan lampu kandil kristal. Dalam fotografi pernikahan, yang penting adalah memercayai naluri Anda, dan cobalah kalau kebetulan Anda melihat sumber cahaya atau situasi yang ideal.
Cahaya datang dari atas: Perhatikan baik-baik, area sorotan Anda
Sumber cahaya utama datang dari lampu kandil kristal di atas. Cahaya dari sudut ini menerpakan bayangan yang dalam pada wajah: Sorotan pada wajah sang pengantin wanita bisa membuat suatu bidikan terlihat cemerlang atau buruk.
Oleh karena itu, saya sangat berhati-hati apabila menata pose sang pengantin wanita. Setiap kali sesudah saya menyesuaikan posisi duduk dan arah wajahnya, saya memeriksa efek sudut pencahayaan pada posisi dan arah wajah sang pengantin. Pada akhirnya, saya menetapkan posisi sudut rendah yang menampilkan pantulan seluruh lampu kandil kristal pada cermin.
Saran: Membersihkan bidikan
Pada pasca-pemrosesan, saya mempergelap area pinggiran gambar supaya berbagai benda yang tidak diinginkan di sekitarnya, tidak terlalu kentara.
3. Tingkatkan penampilan sinematis dengan pemandangan malam hari di luar
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 70mm/ Manual exposure (f/4.5, 1/2 det.)/ ISO 320/ WB: Auto
*Dibidik hanya dengan cahaya sekitar
Diagram pencahayaan
Tidak perlu lampu kilat—hanya kondisi yang tepat dan rana lambat
Pada lirikan pertama, Anda mengira bahwa cahaya dari lampu kilat digunakan untuk mengabadikan foto ini. Padahal kenyataannya, yang digunakan hanya cahaya sekitar.
Lampu yang berdiri tegak di atas pasangan pengantin memiliki peran sentral di sini: Ini menciptakan pencahayaan ke arah bawah yang mempercerah seluruh ruangan dengan penyebaran cahaya yang lembut.
Untuk menonjolkan pasangan pengantin baru, saya menggunakan cahaya itu sebagai satu-satunya sumber cahaya dan memadamkan lampu kandil kristal di atas mereka. Dengan menempatkan tripod pada turunan anak tangga untuk mengabadikan pemandangan dari atas, saya minta pasangan pengantin untuk tetap berada di tempat dan saya gunakan kecepatan rana lambat 0,5 detik untuk menyertakan pemandangan malam hari.
Pencahayaan menghadirkan tampilan malam hari yang dramatis melalui jendela besar dan kesan gemerlap lampu kandil kristal, menciptakan efek yang sangat membekas pada pemirsanya.
Teknik Dasar untuk Fotografi Produk
Read More
Jasa Foto Di Bandung
Teknik Dasar untuk Fotografi ProdukApabila menjual barang secara online, foto produk bisa membuat perbedaan, antara keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membelinya. Sangatlah penting untuk memastikan bahwa fitur dan eksterior barang tersebut ditangkap secara akurat. Sebagian hal penting untuk diingat ketika melakukannya adalah, panjang fokus dan aperture lensa, serta penggunaan cahaya. Di sini, kami menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana Anda bisa mengambil foto produk yang bagus, melalui bidikan contoh yang menggunakan EOS 750D dan disandingkan dengan lensa EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Untuk mereproduksi bentuk barang sesuai aslinya, fokuskan secara tajam pada seluruh barang
*Prosedur PemotretanA: Gunakan panjang fokus telefoto sedangB: Sempitkan apertureC: Gunakan cahaya alami yang bersinar melalui tirai jendelaIngatlah 3 hal berikut ini untuk secara akurat menangkap bentuk dan spesifikasi untuk bidikan produk: Pertama, bidik dengan menggunakan panjang fokus telefoto sedang. Jika membidik dalam kisaran sudut lebar, produk akan tampak terdistorsi dan Anda tidak dapat menangkap bentuk produk secara akurat. Cobalah menggunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto sedang pada sekitar 80 hingga 90mm (setara film 35mm). Kedua, sesuaikan aperture. Untuk menyampaikan detail produk secara sesuai, maka, penting untuk menyempitkan aperture ke sekitar f/11 dan fokus pada seluruh produk. Terakhir, perhatikan cara Anda menggunakan cahaya. Jika menggunakan cahaya alami yang masuk melalui tirai jendela, cahaya sekeliling seluruh produk, memungkinkan Anda menangkap produk dalam teksturnya yang alami, mendekati tampilan aslinya. Hindari menggunakan lampu kilat built-in apabila keadaan di dalam ruangan gelap, karena ini akan menciptakan bayangan yang kuat, sehingga menghilangkan detail halus produk.
SARAN 1: Gunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto sedang untuk menangkap bentuknya secara akuratUntuk menangkap bentuk produk secara akurat, tetapkan panjang fokus pada kisaran telefoto sedang, dan cobalah membidiknya dari posisi yang agak jauh. Jika terlalu dekat ke produk dalam kisaran sudut lebar, ukuran depan dan belakang produk akan berubah, sehingga bentuk produk tampak sangat berbeda dari penampilan yang sesungguhnya.
Contoh yang bagus: Gambar tidak terdistorsi apabila ditangkap dalam kisaran telefoto sedang
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Contoh negatif: Gambar terdistorsi apabila ditangkap dalam kisaran sudut lebar
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 24mm (setara 38mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Dengan memotret dalam kisaran telefoto sedang 88mm (setara film 35mm) dan dalam kisaran sudut lebar pada 38mm (setara film 35mm), Anda akan melihat bahwa bentuk produk sangat berbeda. Secara kontras, pada distorsi besar dalam kisaran sudut lebar, hanya ada sedikit distorsi dalam kisaran telefoto sedang, jadi bentuk produk direproduksi secara akurat.
SARAN 2: Sempitkan aperture dan fokus pada seluruh produkJika kisaran yang muncul dalam fokus ternyata sempit, seluruh produk tidak akan ditangkap secara tajam, dan Anda tidak dapat menyampaikan detail produk. Sebaiknya, sempitkan aperture ke f/11 untuk bidikan. Ingatlah, bahwa menggunakan panjang fokus yang semakin panjang, depth of field akan semakin dangkal. Oleh karena itu, pada bidikan produk yang kerap menggunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto, mungkin perlu untuk menyempitkan aperture ke f/16 dalam sejumlah kasus.
Contoh yang bagus: Kedua produk berada dalam fokus apabila aperture disempitkan ke f/16
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/16, 1/15 det., EV+1)/ ISO 400/ WB: Auto
Contoh negatif: Hanya produk di latar depan yang berada dalam fokus apabila menggunakan aperture f/5.6
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det., EV+1)/ ISO 400/ WB: Auto
Pengaturan produk, satu produk di depan produk lainnya untuk bidikan ini. Pada f/5.6, huruf pada botol belakang tampak buram. Jika ingin kedua produk, baik yang di depan maupun yang di belakang tampak tajam dalam gambar, kami menyarankan untuk menyempitkan aperture ke sekitar f/16.
SARAN 3: Bidik dengan cahaya alami dekat jendelaKami sarankan untuk menggunakan cahaya alami dekat jendela sebagai sumber cahaya. Jika ada tirai renda, cahaya akan dibaurkan, sehingga Anda dapat menggambarkan produk dengan tekstur yang lembut.
Contoh yang bagus: Bidik dengan menggunakan cahaya alami dekat jendela untuk menangkap gambar dengan tekstur yang lembut
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/30 det., EV+1)/ ISO 400/ WB: Auto
Contoh negatif: Membidik dengan menggunakan lampu kilat built-in akan memperkuat kontras
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Manual exposure (f/11, 1/125 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Apabila menggunakan lampu kilat built-in, bayangan menjadi lebih kuat, sehingga penggambaran terlihat artifisial. Secara kontras, untuk produk yang ditangkap dengan menggunakan cahaya alami, cahaya terdistribusi secara merata ke seluruh produk, menyebabkan penggambaran yang memberikan kesan rabaan tekstur dan detail.
PLUS SATU TEKNIKSiapkan tripod atau sejumlah kertas gradasi untuk pemotretan produkTripod merupakan alat praktis sewaktu pemotretan produk, karena membuatnya mudah menyusun bidikan secara horizontal dan vertikal. Anda juga bisa menghindari goyangan kamera, bahkan pada kecepatan rana lambat, jadi, Anda tidak perlu meningkatkan kecepatan ISO apabila memotret dengan aperture sempit. Selain itu, jika Anda menyiapkan kertas gradasi di latar belakang, Anda bisa menangkap foto yang indah, seakan diambil di studio foto.
Kencangkan kamera pada tripod, dan periksa subjek Anda dalam Live View sewaktu menyusun bidikan. Karena Anda bisa menetapkan komposisi setelah disiapkan, maka, akan praktis untuk membuat perubahan halus pada orientasi atau posisi produk.
Dengan menggunakan kertas gradasi atau yang serupa di latar belakang, Anda bisa mendapatkan polesan akhir yang membuat produk menonjol, seakan-akan diambil oleh seorang fotografer profesional.
Teknik Dasar untuk Fotografi ProdukApabila menjual barang secara online, foto produk bisa membuat perbedaan, antara keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membelinya. Sangatlah penting untuk memastikan bahwa fitur dan eksterior barang tersebut ditangkap secara akurat. Sebagian hal penting untuk diingat ketika melakukannya adalah, panjang fokus dan aperture lensa, serta penggunaan cahaya. Di sini, kami menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana Anda bisa mengambil foto produk yang bagus, melalui bidikan contoh yang menggunakan EOS 750D dan disandingkan dengan lensa EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Untuk mereproduksi bentuk barang sesuai aslinya, fokuskan secara tajam pada seluruh barang
*Prosedur PemotretanA: Gunakan panjang fokus telefoto sedangB: Sempitkan apertureC: Gunakan cahaya alami yang bersinar melalui tirai jendelaIngatlah 3 hal berikut ini untuk secara akurat menangkap bentuk dan spesifikasi untuk bidikan produk: Pertama, bidik dengan menggunakan panjang fokus telefoto sedang. Jika membidik dalam kisaran sudut lebar, produk akan tampak terdistorsi dan Anda tidak dapat menangkap bentuk produk secara akurat. Cobalah menggunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto sedang pada sekitar 80 hingga 90mm (setara film 35mm). Kedua, sesuaikan aperture. Untuk menyampaikan detail produk secara sesuai, maka, penting untuk menyempitkan aperture ke sekitar f/11 dan fokus pada seluruh produk. Terakhir, perhatikan cara Anda menggunakan cahaya. Jika menggunakan cahaya alami yang masuk melalui tirai jendela, cahaya sekeliling seluruh produk, memungkinkan Anda menangkap produk dalam teksturnya yang alami, mendekati tampilan aslinya. Hindari menggunakan lampu kilat built-in apabila keadaan di dalam ruangan gelap, karena ini akan menciptakan bayangan yang kuat, sehingga menghilangkan detail halus produk.
SARAN 1: Gunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto sedang untuk menangkap bentuknya secara akuratUntuk menangkap bentuk produk secara akurat, tetapkan panjang fokus pada kisaran telefoto sedang, dan cobalah membidiknya dari posisi yang agak jauh. Jika terlalu dekat ke produk dalam kisaran sudut lebar, ukuran depan dan belakang produk akan berubah, sehingga bentuk produk tampak sangat berbeda dari penampilan yang sesungguhnya.
Contoh yang bagus: Gambar tidak terdistorsi apabila ditangkap dalam kisaran telefoto sedang
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Contoh negatif: Gambar terdistorsi apabila ditangkap dalam kisaran sudut lebar
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 24mm (setara 38mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Dengan memotret dalam kisaran telefoto sedang 88mm (setara film 35mm) dan dalam kisaran sudut lebar pada 38mm (setara film 35mm), Anda akan melihat bahwa bentuk produk sangat berbeda. Secara kontras, pada distorsi besar dalam kisaran sudut lebar, hanya ada sedikit distorsi dalam kisaran telefoto sedang, jadi bentuk produk direproduksi secara akurat.
SARAN 2: Sempitkan aperture dan fokus pada seluruh produkJika kisaran yang muncul dalam fokus ternyata sempit, seluruh produk tidak akan ditangkap secara tajam, dan Anda tidak dapat menyampaikan detail produk. Sebaiknya, sempitkan aperture ke f/11 untuk bidikan. Ingatlah, bahwa menggunakan panjang fokus yang semakin panjang, depth of field akan semakin dangkal. Oleh karena itu, pada bidikan produk yang kerap menggunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto, mungkin perlu untuk menyempitkan aperture ke f/16 dalam sejumlah kasus.
Contoh yang bagus: Kedua produk berada dalam fokus apabila aperture disempitkan ke f/16
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/16, 1/15 det., EV+1)/ ISO 400/ WB: Auto
Contoh negatif: Hanya produk di latar depan yang berada dalam fokus apabila menggunakan aperture f/5.6
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det., EV+1)/ ISO 400/ WB: Auto
Pengaturan produk, satu produk di depan produk lainnya untuk bidikan ini. Pada f/5.6, huruf pada botol belakang tampak buram. Jika ingin kedua produk, baik yang di depan maupun yang di belakang tampak tajam dalam gambar, kami menyarankan untuk menyempitkan aperture ke sekitar f/16.
SARAN 3: Bidik dengan cahaya alami dekat jendelaKami sarankan untuk menggunakan cahaya alami dekat jendela sebagai sumber cahaya. Jika ada tirai renda, cahaya akan dibaurkan, sehingga Anda dapat menggambarkan produk dengan tekstur yang lembut.
Contoh yang bagus: Bidik dengan menggunakan cahaya alami dekat jendela untuk menangkap gambar dengan tekstur yang lembut
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/30 det., EV+1)/ ISO 400/ WB: Auto
Contoh negatif: Membidik dengan menggunakan lampu kilat built-in akan memperkuat kontras
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Manual exposure (f/11, 1/125 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Apabila menggunakan lampu kilat built-in, bayangan menjadi lebih kuat, sehingga penggambaran terlihat artifisial. Secara kontras, untuk produk yang ditangkap dengan menggunakan cahaya alami, cahaya terdistribusi secara merata ke seluruh produk, menyebabkan penggambaran yang memberikan kesan rabaan tekstur dan detail.
PLUS SATU TEKNIKSiapkan tripod atau sejumlah kertas gradasi untuk pemotretan produkTripod merupakan alat praktis sewaktu pemotretan produk, karena membuatnya mudah menyusun bidikan secara horizontal dan vertikal. Anda juga bisa menghindari goyangan kamera, bahkan pada kecepatan rana lambat, jadi, Anda tidak perlu meningkatkan kecepatan ISO apabila memotret dengan aperture sempit. Selain itu, jika Anda menyiapkan kertas gradasi di latar belakang, Anda bisa menangkap foto yang indah, seakan diambil di studio foto.
Kencangkan kamera pada tripod, dan periksa subjek Anda dalam Live View sewaktu menyusun bidikan. Karena Anda bisa menetapkan komposisi setelah disiapkan, maka, akan praktis untuk membuat perubahan halus pada orientasi atau posisi produk.
Dengan menggunakan kertas gradasi atau yang serupa di latar belakang, Anda bisa mendapatkan polesan akhir yang membuat produk menonjol, seakan-akan diambil oleh seorang fotografer profesional.